Kamis, Mei 22, 2025

Nikuba, Karya Anak Bangsa, Bisa Ubah Air Jadi Bahan Bakar, Begini Cara Kerjanya

Must Read

JAKARTA, interakindo.com — Benarkah air bisa diubah menjadi bahan bakar? Setidaknya itulah yang sudah dibuktikan sang penemu, Aryanto Misel asal Cirebon. Perangkat yang disebut dengan Nikuba itu bisa mengonversi air menjadi bahan bakar.

Kendati sudah dilirik oleh Ferrari hingga Lamborghini, sejumlah pakar menyebut Nikuba perlu dibuktikan bersama.

Salah satunya adalah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), yang kini terbuka mengajak Aryanto Misel untuk meriset temuannya tersebut.

Diketahui, Nikuba merupakan alat yang dapat mengubah air menjadi hidrogen dan digunakan sebagai bahan bakar kendaraan.

Nikuba ini memiliki fungsi memisahkan antara hidrogen (H2) dan oksigen (O2) yang terkandung di dalam air (H2O).

Hidrogen yang telah terpisah kemudian dialirkan ke dalam ruang pembakaran dari mesin kendaraan bermotor.

Setetes bahan bakar Nikuba diklaim mampu membuat kendaraan bermotor berjalan hingga sejauh 45km.

CEO Nikuba Hidrogen Iwan Piliang membenarkan kehebatan Nikuba yang mampu digeber kendaraan hingga 45 km hanya dengan setetes air.

Namun ia menjelaskan, akumulasi setetes air yang dikonversi oleh Nikuba bukan berarti hanya memerlukan satu tetes air.

Iwan menerangkan, teknologi Nikuba memerlukan tabung untuk menampung air.

BACA JUGA :   Soal Dukung Anies Baswedan Jadi Capres, Partai Nasdem Nilai Hasil Surbey LSI Denny JA Tidak Kredibel

Estimasinya tabung dapat menampung air sebanyak 1 liter, layaknya bahan bakar minyak (BBM).

“Kan dia nanti ada tabungnya, ya kan, nah akumulasi dari dalam tabung itu satu tetes ya segitu,” ujar Iwan usai dikonfirmasi tim Disway.id, dikutip Kamis (6/7).

Ia melanjutkan, dalam 1 liter air yang ditampung tabung, Nikuba akan mengonversi air menjadi hidrogen secara kontinyu.

Akumulasinya, kata Iwan, hanya setetes air bahan bakar hidrogen dapat menempuh jarak 45 sampai 50 km secara terus menerus.

Iwan menegaskan, hal ini perlu diluruskan karena banyak publik yang tak memahami konsep katalis yang digunakan Nikuba untuk mengonversi air menjadi hidrogen.

“Sebab kan kadang-kadang orang salah mengartikan, setetes ke dalam tabungnya aja enggak ngerti kalau cuma satu tetes. Tapi penyusutan per tetesnya digapai 45-50 Km, itu betul,” tuturnya.

Menurutnya, tabung yang terpasang satu paket dengan Nikuba tetap harus terisi dengan penuh.

Bukan berarti dengan satu tetes saja kendaraan akan mampu melaju hingga puluhan kilometer.

“Nanti dikiranya tabung diisi setetes lalu bertanya ‘kok nggak jalan?’, ya enggak jalan, tabungnya enggak berisi kalau satu tetes bagaimana memenuhinya?” jelas Iwan.

BACA JUGA :   Antibodi Terbentuk 1-2 Pekan Pascavaksinasi, Pemudik Jangan Tunda Vaksinasi Booster!

Nikuba atau Niku Bayu alias Ini Air, telah menyedot perhatian publik, khususnya para kalangan ilmiah.

Bagaimana tidak, belum lama ini Nikuba telah diakui oleh tiga perusahaan otomotif besar asal Italia, Ferrari, Ducati, dan Lamborghini.

Bahkan Aryanto Misel telah menekan kontrak kerja sama dengan ketiga raksasa perusahaan otomotif itu untuk pengembangan lanjut.

Ferrari hingga Lamborghini disebut akan mengadopsi teknologi Nikuba untuk pengembangan kendaraan listrik berbasis air.

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko akhirnya mengakui, Nikuba yang ditemukan pria asal Cirebon, Jawa Barat itu perlu dikembangkan bersama.

BRIN mengklaim memiliki fasilitas riset yang kini terbuka untuk semua penemuan inovasi dalam bidang teknologi. Tak terkecuali Aryanto Misel.

“BRIN punya semua fasilitas yang kami sediakan untuk seluruh fasilitas periset di Tanah Air, baik itu di kampus termasuk juga personal seperti yang membuat Nikuba (Aryanto Misel),” ujar Laksana di Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno, Cibinong, Kabupaten Bogor, Rabu (5/7).

Laksana ingin mengajak Aryanto Misel untuk mengembangkan alat konversi air menjadi bahan bakar itu agar bisa dibuktikan secara saintifik.

BACA JUGA :   United Bike & 4 IKM akan Siapkan Produk-produk Sepeda Berkualitas

“Itu salah satu yang sedang kami ajak supaya bisa dibuktikan secara saintifik, itu dulu nomor satu,” jelasnya.

Laksana menjelaskan, Nikuba perlu diriset dan dikembangkan secara hati-hati. Sehingga BRIN ingin mengajak Aryanto Misel untuk bersama-sama mengembangkan Nikuba sampai alat tersebut benar-benar terbukti.

“Kalau di Sains, kita perlu berhati-hati, jadi kita akan melihat bersama-sama, kita kembangkan sampai terbukti secara saintifik bisa diterima oleh komunitas ilmiah,” terangnya.

Laksana mengakui BRIN tetap mengapresiasi dan mendukung Nikuba yang ditemukan oleh Aryanto Misel.

Tahun lalu, Aryanto Misel mengklaim telah melakukan serangkaian uji coba dengan beberapa jenis kendaraan.

Ia pernah melakukan tes Nikuba yang diisi 1 liter air dengan kendaraan roda empat dengan jarak tempuh Ciebon-Semarang PP.

Bahkan Nikuba juga telah diakui oleh TNI satuan Penerangan Kodam III Siliwangi Cirebon.

Beberapa kendaraan operasional seperti sepeda motor trail dan roda empat milik Pangdam III Siliwangi Cirebon sudah menggunakan Nikuba sebagai alat bantu pengalihan bahan bakar minyak dengan air tersebut.***

- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img
Latest News

Soroti Kasus Anak Bos Prodia, Pakar Hukum Pidana Sebut Janggal dan Tidak Ada Bukti

  JAKARTA, INTERAKINDO – Sidang lanjutan kasus dugaan asusila yang menjerat AN kembali digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img