JAKARTA, interakindo.com — Ada banyak tanda seseorang terkena Covid-19 seperti batuk, pilek, sakit kepala. Tapi, pada sejumlah orang atau kasus, ada yang mengalami penyusutan ukuran penis hingga sering bersendawa.
Semua penderitaan itu berangsur-angsur menghilang saat tubuh berusaha melawan infeksi. Nah, jika gejala atau penderitaan itu tak kunjung berakhir, saatnya Anda harus berkonsultasi dengan dokter.
Meski begitu, gejala-gejala ini akan menghilang dengan sendirinya saat tubuh berusaha melawan infeksi. Jika gejala tidak kunjung sembuh, segera konsultasikan ke dokter untuk mengetahuinya lebih lanjut.
Seperti apa gejala-gejala tak biasa atau aneh yang muncul saat terinfeksi Covid-19? Berikut di antaranya, dikutip dari The Sun.
Dikutip health.detik.com dari The Sun, gejala bersendawa berkali-kali bisa dialami penderita Covid-19 seperti halnya juga dialami oleh seseorang yang mengonsumsi brokoli, buah pir, atau minuman bersoda.
Para ahli mengatakan bahwa sebagian orang bisa lebih banyak bersendawa saat terinfeksi Covid-19. Salah satunya dialami model Olivia Molly Rogers, yang tidak bisa berhenti bersendawa saat terinfeksi Covid-19.
Berdasarkan penelitian, gejala ini bisa bertahan selama beberapa minggu dan termasuk dalam gejala long Covid.
Sebuah studi yang disorot para peneliti di jurnal medis The Lancet menemukan 44 persen pasien di rumah sakit di Cina memiliki masalah pada bagian perut setelah tiga bulan keluar dari rumah sakit. Dari 177 pasien yang diteliti, 10 persen mengalami sendawa lebih banyak dari sebelumnya.
Tim peneliti gejala Covid-19 ZOE juga menemukan bahwa 10 persen pasien Corona anak-anak dan 30 persen pasien di atas usia 35 mengalami diare. Mereka mengatakan diare ini menjadi gejala awal Covid-19 dan terus meningkat selama pekan pertama.
Berdasarkan studi gejala di Cina juga menemukan bahwa sebanyak 15 persen pasien rumah sakit di sana mengalami diare selama pemulihan.
Studi yang dilakukan oleh King’s College University menemukan 14,6 persen pria dan 8 persen wanita mengalami disfungsi seksual. Ini merupakan bagian dari long Covid yang mereka alami selama berbulan-bulan.
Penelitian telah menunjukkan bahwa penyakit Covid-19 ini bisa menyebabkan disfungsi ereksi pada pria. Bahkan ahli urologi di Miami juga menemukan adanya partikel virus Corona pada penis dua pria yang mengalami disfungsi ereksi usai terinfeksi Covid-19.
Ketika virus memasuki sel-sel endotel pembuluh darah yang ditemukan di penis, itulah yang bisa menghambat aliran darah di sana.
Para ahli mengatakan penis yang menyusut kemungkinan akibat disfungsi ereksi yan terjadi karena infeksi virus Corona. Dalam studi King’s College University, sebanyak 3,2 persen pria melaporkan penisnya menyusut.
Beberapa waktu lalu, seorang pria yang tidak diketahui identitasnya mengatakan ia mengalami disfungsi ereksi dan ukuran penisnya berkurang akibat Covid-19. Hal itu menghancurkan kepercayaan dirinya.