INTERAKINDO.COM – Jakarta. Dunia wedding organizer kembali diguncang skandal besar. Pemilik WO di Jakarta, Ayu Puspita, mengakui bahwa ia menggunakan dana para klien untuk membeli rumah mewah dan bahkan jalan-jalan ke luar negeri. Pengakuan ini memperkuat dugaan publik bahwa bisnis WO miliknya memakai pola gali lubang tutup lubang.
Hingga kini, hasil pendataan korban menunjukkan ada 230 pasangan yang terdampak dengan total kerugian ditaksir mencapai Rp 15 hingga 16 miliar.

Skema Gali Lubang Tutup Lubang — Mirip Ponzi
Ayu mengaku manajemen keuangan perusahaannya berantakan. Dana dari klien baru serta uang dari pameran dipakai untuk menutup tanggungan acara sebelumnya.
“Saya menggunakan sebagian dana untuk membayar uang muka rumah, tapi sedang berusaha menjual rumah tersebut untuk mengembalikan uang klien,” ujar Ayu.
Skema ini akhirnya runtuh. Ketika pembayaran klien baru tidak lagi menutup beban acara sebelumnya, kekacauan mulai terlihat di banyak pernikahan.
YLKI menyebut skema ini mirip ponzi, karena uang korban diputar dan dipakai untuk menutupi utang ke korban lainnya.
Dana Klien Dipakai untuk Rumah Mewah & Liburan
Menurut kesaksian banyak korban, Ayu diketahui menggunakan dana pembayaran paket WO untuk:
- DP rumah mewah di Jakarta
- Liburan ke luar negeri
- Belanja pribadi
- Menutup acara klien lama
Rumah mewah yang dibeli Ayu bahkan disebut tidak diketahui RT/RW setempat, sehingga memicu kemarahan publik saat ratusan korban mendatangi lokasi tersebut.
Keluarga Korban Mengalami Kerugian Besar
Ratusan pasangan merasa dikhianati, apalagi banyak dari mereka yang sudah menabung bertahun-tahun untuk pesta pernikahan impian.
Salah satu korban Samuel, mengalami kejadian paling tragis saat resepsinya digelar di Gedung Pelindo, Jakarta Utara (6/12). Meski sudah membayar lunas Rp 82 juta, katering tidak hadir.
“Tamu pulang lebih cepat. Kami terpaksa pesan makanan dadakan lewat GoFood,” ujarnya.
Samuel menambahkan bahwa dirinya sudah merencanakan bulan madu di Bali, namun kini terpaksa fokus mengurus kasus penipuan.
Sepupu Samuel, Nana, juga membenarkan kekacauan itu.
“Acara sudah mulai, tapi katering nggak ada. Keluarga panik, harus pesen makanan mendadak. Dua mempelai nangis di panggung.”

Rumah Ayu Puspita Digerebek Korban
Setelah video kekacauan acara viral di Threads melalui unggahan @cindyangelina pada minggu (7/12/2025) korban mulai membentuk grup komunikasi.
Ratusan korban kemudian mendatangi rumah mewah Ayu Puspita untuk menuntut pertanggungjawaban. Polisi turun tangan untuk meredam situasi dan mengamankan pemilik WO.
Sejauh ini, polisi telah menetapkan beberapa orang sebagai terlapor, termasuk Ayu Puspita. Proses penanganan dilakukan untuk memastikan hak para korban terpenuhi dan potensi kerugian lain bisa diungkap.
Kasus ini menjadi pembelajaran penting bagi masyarakat agar lebih berhati-hati memilih wedding organizer, memastikan kontrak jelas, transparan, dan layanan benar-benar dapat dipertanggungjawabkan.



