Kamis, Mei 22, 2025

Ini 4 Hal untuk Bekal agar Jadi Haji Mabrur

Must Read

MAKKAH, interakindo.com – Menjelang puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna), Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi terus mengintensifkan bimbingan ibadah kepada jemaah haji di hote-hotel tempat mereka menginap.

Pada kesempatan kunjungan untuk bimbingan ibadah bagi jemaah kloter BDJ 02 Embarkasi Banjarmasin di di Musholla Tower 2 Hotel Kiswah, Jarwal, Makkah, konsultan ibadah Imam Khoiri menyampaikan 4 bekal meraih kemabruran haji.

Pertama, niat yang ikhlas. Niat ikhlas dan ketakwaan tidak ada niat selain meraih ridha Allah, tidak riya’, sum’ah, berbangga diri atau sombong. “Untuk itu, haji harus dilaksanakan dengan tawadhu’, tenang dan khusyu’,” kata Imam Khoiri, Senin (27/06).

BACA JUGA :   Transformasi IAIN Pare-pare Jadi Universitas Sains Islam Indonesia Didukung Ketua DPD RI

“Bekal terbaik bagi orang yang melaksanakan haji adalah bekal takwa (bukan koper, uang atau makanan). Doa terbaik untuk orang yang akan berhaji adalah doa agar dibekali dengan takwa,” lanjutnya.

Kedua, biaya yang halal. Imam Khoiri mengatakan, Allah adalah dzat yang thayyib dan tidak menerima kecuali yang thayyib. Menurutnya, bekal haji harus bersih dari hal-hal syubhat, apalagi haram.

BACA JUGA :   LaNyalla Mattaliti Didaulat Jadi Bapak Yatim Indonesia di Ponpes Al-Musri Subang

“Jika dalam bekalnya ada barang yang syubhat, harta ghashab atau haram, secara hukum hajinya sah, namun tidak diterima. Cermati semua hal dengan detail, dan memastikan kehalalannya,” ujarnya.

Ketiga, lanjut Imam, melaksanakan rukun, wajib, sunnah haji, dan menghindari semua larangan. Setiap jamaah haji wajib memahami ilmu manasik. Sebab, kesuksesan sebuah amal bergantung ilmu.

 

“Sebab itu, waktu dan kesempatan yang ada sebelum datang masa Armuzna, digunakan untuk memperdalam ilmu manasik,” harapnya.

Ia mengajak selama masa tunggu, jemaah membaca buku manasik. Jemaah agar mengikuti Majlis Manasik di masing-masing hotel.

BACA JUGA :   Bekerja Sama dengan Universitas Mulawarman, PT BSJ Siap Budidayakan Belatung di Kaltim

Bekal keempat, menjaga diri dalam ketaatan dan menjauhi kemaksiatan, khususnya rofats (kata kotor), fusuq (perbuatan kotor) dan jidal (berkelahi atau berdebat). Ia mendorong jemaah mengisi seluruh rangkaian ibadah hajinya dengan banyak berdzikir.

“Selama diperjalanan tidak boleh lupa bahwa dirinya sedang dan akan berhaji. Maka sepanjang perjalanan hendaknya selalu belajar manasik. Selain itu, selama melaksanakan haji tidak boleh lupa berdoa agar menjadi haji mabrur,” harapnya.***

- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img
Latest News

Soroti Kasus Anak Bos Prodia, Pakar Hukum Pidana Sebut Janggal dan Tidak Ada Bukti

  JAKARTA, INTERAKINDO – Sidang lanjutan kasus dugaan asusila yang menjerat AN kembali digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img