Kamis, Mei 22, 2025

Sertifikasi CHSE & Digital Tourism Jadi Kunci Pengembangan Pariwisata di Éra Pandemi

Must Read

JAKARTA, INTERAKINDO.COM — Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid, menyatakan penerapan protokol sertifikasi CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety, and Environmental Sustainability, Kebersihan, Kesehatan, Keamanan, dan Kelestarian Lingkungan) serta digital tourism (pariwisata digital) menjadi kunci pengembangan pariwisata di Tanah Air pada masa pandemi Covid-19.

Arsjad mengatakan kunci utama bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif agar dapat bertahan di tengah pandemi adalah memiliki kemampuan adaptasi, inovasi, dan kolaborasi yang baik.

Saat ini, tegasnya, perilaku masyarakat mulai berubah, dibarengi dengan tren pariwisata yang telah bergeser seperti liburan tanpa banyak bersentuhan dengan orang lain agar tetap aman, yaitu staycation.

BACA JUGA :   Wabup Bogor Berharap Program Bedah Musholla di Kabupaten Bogor Berlanjut

“Ini bisa membangkitkan usaha perhotelan. Tapi tidak cukup itu, penyedia hotel juga harus inovatif misalnya menawarkan paket WFH, melengkapi sertifikasi CHSE, menyiapkan outdoor dining untuk menjaga jarak. Itu salah satu contoh,” ujarnya, Rabu (6/10),dikutip dari republika.co.id.

Selain itu, tambahnya, Kadin Indonesia menekankan terobosan digital tourism sebagai salah satu strategi yang efektif dalam mempromosikan berbagai destinasi dan potensi pariwisata Indonesia melalui berbagai platform.

Artinya, menurut dia, digital tourism tidak hanya sekadar mengenalkan namun juga menyebar keindahan pariwisata secara luas untuk meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara berkunjung ke Indonesia.

BACA JUGA :   IDI Tak Yakin Vaksin Bisa Cegah Virus Corona Varian Omicron

“Tren ini merupakan inovasi dan lompatan besar bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia saat pandemi. Kadin Indonesia dengan sangat senang hati membantu pemerintah,” katanya.

Dikatakannya, saat ini semua dilakukan melalui internet, mulai merencanakan perjalanan, pre-on-post journey, hampir seluruhnya dilakukan secara digital. Membangun spot-spot wisata Instagramable, menurut dia, juga menjadi salah satu strategi mempromosikan tempat wisata secara gratis agar dapat meningkatkan wisatawan.

Untuk mewujudkan ini, Kadin Indonesia mendorong pemerintah mulai melakukan berbagai persiapan secara matang, misalnya dengan menyiapkan infrastruktur internet dan wifi, terutama di 5 Destinasi Super Prioritas (DSP) dan desa wisata di Indonesia.

BACA JUGA :   ​KBRI Kairo Fasilitasi Transaksi Perdagangan Kopi Indonesia-Mesir

Melalui signal coverage yang lebih memadai di seluruh daerah hingga pelosok, tambah Arsjad, diharapkan akan membuat program WFH dari tempat wisata misalnya, terwujud.

Pada kesempatan itu Arsjad mengatakan Kadin Indonesia mendukung adanya peningkatan resiliensi (kemampuan untuk tetap produktif) dan daya saing usaha ekonomi kreatif melalui pemberian insentif dan akses permodalan, standarisasi usaha dan sertifikasi CHSE dan reaktivasi usaha.

- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img
Latest News

Soroti Kasus Anak Bos Prodia, Pakar Hukum Pidana Sebut Janggal dan Tidak Ada Bukti

  JAKARTA, INTERAKINDO – Sidang lanjutan kasus dugaan asusila yang menjerat AN kembali digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img