Jumat, Desember 12, 2025

Umrah di Tengah Banjir, Mirwan MS Dicopot dari Kursi Ketua DPC Gerindra

Must Read

INTERAKINDO.COM — Kontroversi perjalanan umrah Bupati Aceh Selatan, Mirwan MS, akhirnya di copot sebagai Ketua DPC Gerindra Aceh Selatan. Partai mengambil langkah tegas setelah gelombang kritik publik dan laporan internal soal keputusan Mirwan meninggalkan daerahnya di tengah bencana.

Sekretaris Jenderal DPP Gerindra, Sugiono, menegaskan bahwa keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan tanggung jawab moral seorang pemimpin daerah.

“Oleh karena itu DPP Gerindra memutuskan untuk memberhentikan yang bersangkutan sebagai Ketua DPC Gerindra Aceh Selatan,” ujar Sugiono.

Ia juga menambahkan, “Sangat disayangkan sikap dan kepemimpinan yang bersangkutan, terutama ketika masyarakat membutuhkan kehadirannya.”

Pemandangan udara memperlihatkan wilayah pemukiman di Aceh Selatan yang terdampak banjir dan longsor pada akhir November 2025. Foto: Instagram/@herisaputra

Masalah ini bermula dari banjir dan longsor yang melanda Aceh Selatan pada 24 November 2025, menimpa 11 kecamatan dan menyebabkan ribuan warga mengungsi. Situasi belum sepenuhnya pulih ketika Mirwan menandatangani Surat Ketidaksanggupan Menangani Banjir dan Longsor pada 27 November, sebuah dokumen yang menyatakan bahwa pemerintah kabupaten tidak mampu menangani bencana tanpa dukungan provinsi dan pusat.

BACA JUGA :   Kadin Indonesia: Pemerintah Perlu Dukung Efisiensi Industri Manufaktur

Pada 1 Desember, Mirwan mengunjungi pos pengungsian di Trumon Raya dan menyerahkan seluruh gaji pribadinya sejak menjabat sekitar sembilan hingga sepuluh bulan kepada korban banjir. Tindakan itu sempat menuai apresiasi, meski hanya berlangsung sehari sebelum keputusan kontroversial berikutnya.

Masalah besar mencuat pada 2 Desember 2025. Di hari yang sama ketika Pemkab menerima surat dari Gubernur Aceh yang menolak izin perjalanannya, Mirwan ternyata sudah terbang ke Tanah Suci bersama istrinya untuk melaksanakan umrah. Keberangkatan itu terjadi saat banjir dan pengungsian masih berlangsung di sejumlah wilayah termasuk kawasan Trumon, memunculkan pertanyaan publik: apakah izin itu benar-benar diminta atau hanya diberitahukan?

BACA JUGA :   Asproksi Apresiasi Hari Rempah Nasional & Indonesian Spices Forum & Pameran Business Expo

Pelaksana Tugas Sekda Aceh Selatan menjelaskan bahwa Mirwan dijadwalkan menjalani ibadah umrah selama sepuluh hari, dari 2 hingga sekitar 12 Desember 2025. Namun hingga 5 Desember, saat polemik makin meluas, Mirwan dan istrinya masih berada di Tanah Suci.

Mirwan sendiri menyebut perjalanan umrahnya adalah nazar pribadi dan bahwa penanganan bencana telah diatur oleh tim di lapangan. Pernyataan itu tidak sepenuhnya meredakan kritik, terutama karena publik menilai seorang pemimpin seharusnya tetap berada di daerah saat status tanggap darurat masih berjalan.

BACA JUGA :   Kemenkes Siapkan Antisipasi untuk Atasi Puncak Omicron Februari-Maret

Gerindra memutuskan untuk segera mencopot Mirwan dari jabatan struktural sebagai langkah menjaga citra partai. Sementara itu, Kemendagri tengah mengkaji aspek administratif terkait izin perjalanan ini, yang dapat membuka proses evaluasi lanjutan terhadap posisinya sebagai bupati.

Di tengah polemik tersebut, warga Aceh Selatan terus berfokus pada pemulihan pascabencana, sementara nasib politik Mirwan kini menjadi sorotan nasional.

- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img
Latest News

Dua Gol Telat Jens Raven Tak Mampu Selamatkan Indonesia

INTERAKINDO.com - Garuda Muda menutup fase grup dengan kemenangan, tapi nasib berkata lain. Meski Timnas Indonesia U-22 sukses menumbangkan...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img