Selasa, September 16, 2025

Marcus dan Kevin Puji Kehebatan Fikri dan Bagas di Semifinal All England 2022

Must Read

BIRMINGHAM, interakindo.com — “Kami harus  berani,” kata Muhammad Shohibul Fikri setelah ia bersama Bagas Maulana mengalahkan seniornya sekaligus dua kali juara ganda putra All England, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, 22-20, 13-21, 21-16, di semifinal, Sabtu (19/3).

Keberanian itu dilecut setelah kekalahan di game kedua Minions di mana Kevin seperti mengamuk, mengembalikan hampir semua bola dan darah juara seperti tak pernah hilang dari dirinya.

“Kami pikir, game kedua sudah selesai buat mereka dan kami harus mengatur permainan kami di game ketiga,” kata Maulana yang pukulan kerasnya dari belakang memudahkan kerja Fikri di depan.

BACA JUGA :   Pebola Voli Daffa Adryansyah, Ingin Teruskan Warisan Sang Ayah, Zulfarshah

“Kami terkejut bisa ke final, kami sangat bahagia,” tambah Maulana.

Pemain ganda No.28 dunia itu memimpin dengan baik di kuarter ketiga, dan meskipun Minion coba terus mendekat, mereka mampu menutup peluang pada match point pertama dari empat match point untuk membuat final World Tour Super 1000 pertama mereka. Final adalah tonggak sejarah bagi duo ini, karena mereka bahkan belum pernah sampai sejauh ini di ajang Super 500.

BACA JUGA :   12 Tim Pastikan Ramaikan JS League 2022 di Stadion Madya Senayan

“Kami berlatih bersama [di Pelatnas], jadi kami hanya lakukan pendekatan pertandingan hari ini seperti yang kami lakukan saat latihan,” kata Fikri, yang memiliki permainan menonjol di depan, di seberang Kevin.

“Yang paling sulit adalah mengontrol emosi karena kami merasa terburu-buru untuk menyelesaikan pertandingan. Kevin sangat bagus di net, jadi kami harus berani, dan mencoba menjauhkan shuttlecock darinya.”

BACA JUGA :   Ini komentar Pelatih Persib, Saat Latihan Ujicoba Batal.

“Mereka bermain sangat baik hari ini, selamat untuk mereka,” kata Marcus di laman resmi BWF. “Kami tidak dapat menemukan bentuk terbaik kami dan membuat beberapa kesalahan, tetapi itu sulit karena mereka tahu permainan kami dan mereka bermain nothing to lose. Kami selalu berada di bawah tekanan.”

- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img
Latest News

Narapidana Pamekasan Buktikan Kreativitas, Spring Bed Buatannya Laku Keras

PAMEKASAN, INTERAKINDO – Program pembinaan kemandirian di Lapas Kelas IIA Pamekasan kembali membuahkan hasil. Seorang narapidana bernama Nurhasan (42)...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img