INTERAKINDO – Perjalanan Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025 harus berakhir lebih cepat. Meski menutup fase grup dengan kemenangan manis atas Honduras, Garuda Muda tetap gagal menembus babak 32 besar karena kalah selisih poin dan gol dari tim-tim lain di posisi ketiga.
Skuad asuhan Nova Arianto sebenarnya tampil cukup menjanjikan di laga terakhir. Bermain di Aspire Zone, Qatar, anak-anak muda Indonesia menang 2-1 atas Honduras lewat permainan cepat dan penuh semangat. Sayangnya, hasil itu belum cukup untuk mengangkat posisi mereka di klasemen Grup H.
Dari tiga pertandingan, Indonesia mengumpulkan 3 poin, hasil dari satu kemenangan dan dua kekalahan 1-3 lawan Zambia, 0-4 lawan Brasil. Dengan selisih gol minus lima, Indonesia hanya duduk di peringkat ketiga grup namun tak masuk daftar delapan tim peringkat ketiga terbaik yang lolos.
Skenario lolos sempat terbuka andai Uganda kalah dari Prancis. Tapi nasib berkata lain Uganda justru menang 1-0 dan menyalip posisi Indonesia di peringkat akhir klasemen peringkat ketiga terbaik.
Usai pertandingan, pelatih Nova Arianto pun menyampaikan rasa terima kasih dan permintaan maafnya kepada publik sepak bola tanah air.
“Saya minta maaf karena perjalanan kami hanya bisa sampai di fase grup. Tapi saya bangga dengan perjuangan pemain muda ini. Mereka sudah kasih segalanya” kata Nova pelatih garuda muda.
Meski gagal melangkah ke babak 32 besar, banyak pihak menilai penampilan Garuda Muda tetap jadi modal berharga untuk masa depan sepak bola Indonesia. Bermain di level dunia memberi mereka pengalaman yang nggak bisa didapat dari ajang manapun.
Kegagalan kali ini bukan akhir cerita. Justru ini jadi pelajaran berharga buat generasi muda sepak bola Indonesia. Masih banyak waktu buat berkembang dan siapa tahu, di edisi berikutnya, mereka yang sekarang kecewa bisa jadi bintang yang bersinar.



