Jumat, Desember 26, 2025

Gaji Kecil Bukan Masalah, Ini Cara Mengelola Uang agar Tidak Bokek

Must Read
Muhammad Fanber
Muhammad Fanber
Penulis Interakindo.com

INTERAKINDO.COM – Banyak orang sering merasa hidupnya kekurangan, padahal sudah bekerja keras setiap hari. Gaji masuk tanggal muda, Setelah pertengahan bulan sudah habis tak bersisa. Kondisi ini membuat sebagian orang terpaksa mencari jalan pintas, mulai dari meminjam uang hingga terjerat pinjaman online.

Lalu muncul pertanyaan, apakah benar masalahnya selalu ada pada gaji yang kecil? Atau justru pada cara kita mengelola uang sehari-hari?

Menurut National Endowment for Financial Education (NEFE), lebih dari 60% orang yang mendapat kenaikan gaji tetap merasa kekurangan. Artinya, masalah bukan hanya soal jumlah, tapi bagaimana kita mengatur aliran uang itu. Ada orang dengan gaji pas-pasan tapi tetap bisa menabung, bahkan investasi. Ada juga yang gajinya besar, tapi selalu habis tanpa jejak. Bedanya ada pada mindset dan kebiasaan finansial.

Nah, berikut 7 cara sederhana yang bisa kamu lakukan agar gaji kecil tetap terasa cukup.

1. Catat Semua Pengeluaran

Kebocoran finansial paling banyak terjadi karena kita tidak sadar ke mana uang pergi. Mulailah dengan hal sederhana: catat semua pengeluaran harian. Misalnya jajan kopi Rp15 ribu, parkir Rp5 ribu, atau beli jajanan Rp10 ribu. Sekilas kecil, tapi kalau dikalikan sebulan bisa ratusan ribu.

BACA JUGA :   Rutinitas Perawatan Minimalis: Menyederhanakan Perawatan Tubuh, Wajah, dan Rambut Anda

Dengan catatan, kamu akan lebih paham pola pengeluaranmu. Dari sana, kamu bisa menentukan mana yang harus dikurangi dan mana yang wajib dipertahankan. Ingat, uang yang tidak tercatat, biasanya menguap begitu saja.

2. Terapkan Sistem 50/30/20

Salah satu cara populer dalam mengatur keuangan adalah membagi gaji ke dalam tiga kategori:

  • 50% untuk kebutuhan pokok (makan, transportasi, kontrakan, listrik).
  • 30% untuk keinginan (hiburan, jalan-jalan, nongkrong).
  • 20% untuk tabungan, investasi, atau dana darurat.

Kalau gaji kecil, proporsi ini bisa disesuaikan, misalnya 70% kebutuhan pokok, 20% tabungan, 10% hiburan. Yang penting, jangan sampai tabungan atau dana darurat dihapus sama sekali. Sekecil apa pun, menabung harus jadi prioritas.

3. Bedakan Kebutuhan dan Keinginan

Ini salah satu jebakan terbesar. Banyak orang merasa “butuh”, padahal sebenarnya hanya “ingin”. Misalnya, butuh HP untuk kerja, tapi malah beli HP mahal keluaran terbaru padahal HP lama masih berfungsi.

Belajarlah menunda keinginan. Kalau benar-benar hanya ingin, beri jeda beberapa hari sebelum membeli. Biasanya setelah menunggu, rasa ingin itu hilang sendiri. Orang yang pandai membedakan kebutuhan dan keinginan lebih jarang terjebak gaya hidup konsumtif.

BACA JUGA :   Hidup Minimalis: Memilih Barang, Warna Baju, dan Makanan Minimalis

4. Hindari Cicilan Konsumtif

Cicilan adalah jebakan halus yang sering bikin gaji kecil semakin terasa sempit. Membeli barang dengan cicilan memang terlihat ringan, tapi kalau barangnya tidak produktif, cicilan itu justru mengikatmu pada gaya hidup yang salah.

Kalau mau berutang atau mencicil, pastikan itu untuk kebutuhan penting atau sesuatu yang bisa menghasilkan uang. Misalnya cicilan laptop untuk bekerja, atau kendaraan yang benar-benar dipakai untuk mencari nafkah. Hindari cicilan barang mewah hanya demi gengsi.

5. Buat Dana Darurat

Banyak orang jatuh miskin bukan karena gaji kecil, tapi karena tidak siap menghadapi situasi darurat. Saat ada keluarga sakit, motor rusak, atau kehilangan pekerjaan, mereka tidak punya simpanan, sehingga terpaksa berutang.

Dana darurat bisa dimulai kecil-kecilan, misalnya Rp100 ribu per bulan. Lama-lama akan terkumpul. Tujuannya bukan untuk dipakai setiap bulan, tapi hanya untuk kebutuhan mendesak agar kamu tidak harus meminjam uang dengan bunga tinggi.

6. Cari Penghasilan Tambahan

Kalau sudah berhemat tapi gaji tetap tidak cukup, berarti waktunya menambah pemasukan. Jangan hanya bergantung pada satu sumber penghasilan. Banyak orang yang awalnya hanya bekerja sampingan akhirnya bisa membangun usaha dari sana.

BACA JUGA :   Pengakuan Tak Lazim Pria China Lulus JLPT N2 Setelah Nonton Ribuan Film Dewasa

Bisa dengan freelance, jualan online, atau memanfaatkan skill yang kamu punya. Dunia digital saat ini memberi banyak peluang. Yang penting, jangan terjebak mindset “gaji kecil = tidak bisa menabung”. Kadang solusi bukan hanya berhemat, tapi juga menambah pundi-pundi pemasukan.

7. Disiplin dan Konsisten

Mengatur keuangan itu bukan soal teori, tapi soal kebiasaan. Sering kali orang semangat di awal, lalu kembali boros di tengah jalan. Padahal kunci utama dari pengelolaan uang adalah disiplin.

Berapapun gajimu, kalau setiap bulan konsisten mencatat, menyisihkan, dan mengelola, hasilnya akan terasa dalam jangka panjang. Disiplin kecil hari ini bisa jadi kebebasan finansial di masa depan.

Gaji kecil bukan berarti hidup harus pas-pasan selamanya. Dengan pola pengelolaan yang tepat, kamu bisa lebih tenang, lebih siap menghadapi darurat, bahkan tetap bisa menabung. Jangan tunggu gaji besar dulu untuk belajar mengatur uang. Justru saat gaji kecil, kamu bisa melatih diri agar lebih bijak mengelola.

Pada akhirnya, bukan seberapa besar uang yang kamu dapatkan yang membuatmu kaya, tapi bagaimana cara kamu mengelolanya.

- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img
Latest News

Pengakuan Tak Lazim Pria China Lulus JLPT N2 Setelah Nonton Ribuan Film Dewasa

INTERAKINDO.COM — Media sosial dihebohkan oleh pengakuan tak lazim seorang pria asal China bernama Jakku Song. Lewat sebuah video...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img