Rabu, November 12, 2025

Bukan dari Silicon Valley, QRIS Bikin Ekonomi Digital Kita Meledak

Must Read

INTERAKINDO – Ekonomi digital Indonesia lagi ngebut-ngebutnya. Sekarang termasuk yang tumbuh paling cepat di dunia. Tapi yang bikin keren semua ini bukan karena teknologi asing, melainkan sistem lokal buatan sendiri QRIS.

Sejak pertama kali diluncurkan tahun 2019, QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) langsung jadi game changer. Ke semua kanal pembayaran disatuin jadi satu kode nasional. Sekarang siapa pun bisa nerima pembayaran digital, mulai dari pedagang kaki lima sampai perusahaan besar.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, bahkan mengatakan QRIS bukan cuma alat bayar, tapi simbol kedaulatan sistem pembayaran Indonesia. Bukti kalau negeri ini bisa bikin ekosistem digitalnya sendiri, tanpa harus nunggu inovasi dari luar.

BACA JUGA :   Produsen Gula Terbesar di Timteng Siap Berinvestasi Senilai Rp28 Triliun

Dan hasilnya nyata. Sampai September 2025, transaksi QRIS menembus angka 10,33 miliar dengan lebih dari 56 juta merchant terdaftar. Yang bikin makin bangga, 93 persennya adalah UMKM. Artinya, digitalisasi kita bener-bener tumbuh dari bawah dari rakyat kecil yang ikut main di ekonomi digital.

Belum lagi ada BI-FAST, sistem transfer real-time yang biaya adminnya cuma Rp2.500, bahkan gratis buat nominal di bawah Rp500 ribu. Dunia sampai nyebut Indonesia salah satu negara dengan sistem pembayaran paling efisien di dunia.

BACA JUGA :   Elon Musk Digaji Rp16.000 Triliun, Zuckerberg Cuma “Receh”?

Sekarang QRIS juga sudah bisa dipakai lintas negara. Sudah berjalan di MalaysiaThailandSingapura, dan Jepang. Bahkan ada fitur baru, QRIS Tap In Tap Out, buat bayar transportasi umum cukup tap HP di gerbang nggak perlu scan lagi.

Hingga September 2025, transaksi QRIS sudah mencapai 10,33 miliar dan menjangkau 58 juta pengguna. QRIS adalah simbol kedaulatan ekonomi digital Indonesia.” Filianingsih Hendarta, Deputi Gubernur Bank Indonesia

Menurut proyeksi, nilai ekonomi digital Indonesia bisa tembus USD 400 miliar pada 2030, naik empat kali lipat dari USD 90 miliar di 2024. Semua didorong sama e-commerce, pembayaran digital, dan UMKM yang makin melek teknologi.

BACA JUGA :   Sosok Multiple Career Woman, drg Hayati Kamelia Pimpin Inovasi Bisnis Kontraktor dan Pembiayaan Melalui PT Kreasi Bangun Energi

Kadang kita suka lupa, revolusi digital di Indonesia nggak lahir dari gedung tinggi di Silicon Valley tapi dari warung, pasar, dan trotoar.
Kayak waktu lagi lihat tukang es kelapa di pojokan udah pasang QRIS. Lo cuma bisa senyum. Aneh tapi bangga. Karena ternyata masa depan itu sudah dateng, diam-diam, lewat tangan-tangan kecil yang nggak pernah kita sadari.

Dan mungkin di situ letak ajaibnya ekonomi digital Indonesia sederhana, tapi nyata.

- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img
Latest News

Pria Kantong Sampah Bikin Heboh di New York Fashion Week, Dikirain Model Beneran

INTERAKINDO – Dunia mode dibuat ngakak sekaligus tercengang setelah seorang pria misterius tiba-tiba naik ke panggung New York Fashion Week (NYFW) 13...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img