Jakarta – Menurut Wali Kota Depok yaitu Mohammad Idris, berdasarkan pengukuran oleh Kementerian Lingkungan Hidup, tingkat kualitas udara di Kota Depok berada dalam kategori sedang. Meskipun demikian, tingkat ini masih dapat diterima dalam hal kesehatan manusia.
Terjadi peningkatan kasus Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dari bulan Juli hingga Agustus. Idris mengungkapkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan dalam jumlah pasien ISPA di puskesmas. “Terdapat peningkatan jumlah korban yang meninggal, mungkin mencapai 100-200 persen jika tidak salah. Angka ini sangat tinggi. Tahun lalu, pada periode Juli-Agustus tahun 2022, peningkatannya bahkan mencapai dua kali lipat,” katanya, Jum’at (25/08/2023) sebagaimana dikutip dari Tempo.
Idris juga menambahkan bahwa meskipun tahun ini angka kasus ISPA sedikit lebih rendah, perbandingannya dengan tahun 2022 tidak seekstrim dengan tahun 2023, dan ada faktor lain yang turut mempengaruhi. “Oleh karena itu, analisa yang mengaitkan peningkatan kasus ISPA dengan mobilitas kendaraan dan masalah transportasi tampaknya memiliki dasar yang kuat,” tambahnya.
Idris juga mengungkapkan bahwa kasus ISPA di puskesmas dan rumah sakit rata-rata mengalami kenaikan, terutama pada bulan Juli. Jumlah pasien terindikasi ISPA yang sebelumnya berkisar antara 5 ribu hingga 10 ribu orang, kini telah mencapai 50 ribu kunjungan ke puskesmas dan rumah sakit di Depok. Dalam mengantisipasi penyebaran ISPA, Idris menyarankan untuk menyiapkan persediaan obat-obatan dan mengajurkan agar anak-anak tidak keluar rumah jika tidak ada keperluan mendesak. “Sebaiknya tetap berada di dalam rumah,” pesannya.