Jumat, September 22, 2023

Covid-19 Kembali Usik Inggris, Melonjak Lampaui 200 Ribu Kasus

Must Read

JAKARTA, interakindo.com – Inggris kembali menghadapi peningkatan kasus COVID-19. Varian baru diyakini menjadi pemicu ‘bangkitnya’ virus SARS-CoV-2 yakni Eris atau EG.5.1. Badan Keamanan Kesehatan Inggris atau UK Health Security Agency (UKHSA) menyebut varian tersebut masih merupakan turunan Omicron.

Varian Eris pertama kali teridentifikasi di 31 Juli, lonjakan kasus diperkirakan hampir melampaui 200 ribu di bulan lalu, dari 606.656 kasus yang diprediksi pada 4 Juli menjadi 785.980 pada 27 Juli, menurut The Zoe Health Study.

Eris sekarang menjadi varian paling umum kedua yang ditemui di Inggris, setelah Arcturus yang tercatat mendominasi kasus infeksi sebanyak 39,4 persen dari total yang ditemukan.

BACA JUGA :   Telan Investasi Hingga Rp32 T, Begini Nantinya KEK Lido Bogor Sebagai Objek Wisata Dunia

Para pejabat tengah memantau situasi karena tingkat kasus COVID terus meningkat.

BACA JUGA :   Ini 10 Negara dengan Militer Terkuat di Dunia 2023, Indonesia di Peringkat Ini

Kasus di rumah sakit juga ikut merangkak naik. Dr Mary Ramsay Kepala Imunisasi di UKHSA menyebut jumlahnya relatif tinggi di pekan ini.

“Kami terus melihat peningkatan kasus COVID-19 dalam laporan minggu ini. Kami juga melihat peningkatan kecil dalam angka rawat inap di sebagian besar kelompok usia, terutama di kalangan lansia,” sebutnya, dikutip dari The Independent, Senin (7/8/2023).

“Tingkat penerimaan secara keseluruhan masih sangat rendah dan saat ini kami tidak melihat peningkatan serupa dalam penerimaan ICU. Kami akan terus memantau tren ini dengan cermat.”

BACA JUGA :   Pertemuan Saudagar Bugis, 13-15 Mei, Diharapan Picu Kebangkitan Ekonomi

Dalam laporan lain yang berfokus pada pemantauan varian, EG.5.1 atau Eris, secara resmi diakui sebagai variant under monitoring.

“EG.5.1 pertama kali diangkat sebagai sinyal dalam pemantauan pada 3 Juli 2023 karena meningkatnya laporan secara internasional, khususnya di Asia.”

“Pada Minggu di 10 Juli 2023, 11,8 persen sequence Inggris telah diklasifikasikan sebagai EG.5.1 (data per 27 Juli 2023).”

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi memastikan varian Eris belum ditemukan di Indonesia. Meski begitu, masyarakat diimbau untuk menambah proteksi diri dengan melanjutkan vaksinasi booster.

BACA JUGA :   Ini 10 Negara dengan Militer Terkuat di Dunia 2023, Indonesia di Peringkat Ini

“Belum dilaporkan sampai saat ini,” terang dr Nadia.

BACA JUGA :   Telan Investasi Hingga Rp32 T, Begini Nantinya KEK Lido Bogor Sebagai Objek Wisata Dunia

Sementara ahli epidemiolog Dicky Budiman menilai varian Eris belum berada di kategori mengkhawatirkan. Meskipun penyebaran varian saat ini amat cepat, bisa menginfeksi satu dari tujuh orang, tren kesakitan di rumah sakit terpantau rendah.

“Sejauh ini mereka belum menyebabkan ancaman serius dalam keparahan atau kematian meskipun kasusnya banyak,” jelas Dicky.

“Kabar baiknya vaksin masih efektif tetapi tetap harus ditingkatkan proteksi terutama bagi kelompok berisiko,” bebernya, menekankan pentingnya perlindungan bagi lansia, kelompok pengidap komorbid dan lainnya.***

Sumber: detikhealth

Foto: aa.com.tr

- Advertisement -spot_img

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here
BACA JUGA :   Kemenag Siap Buka Seleksi Program Beasiswa Santri 2023, Ini Cara Pendaftarannya

- Advertisement -spot_img
Latest News

Kejar Gelar Keempat, Petinju Muslim Badou Jack Lowongkan Gelar Kelas Penjelajah WBC

JAKARTA, interakindo.com -- SETELAH merebut 3 sabuk gelar di kelas berbeda, petinju muslim Badou Jack asal Swedia, masih menginginkan...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img