JAKARTA, interakindo.com — Masyarakat Indonesia diminta harus mewaspadai kenaikan kasus Covid19 dalam beberapa hari terakhir. Protokol kesehatan harus tetap berlaku ketat di sejumlah tempat.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengatakan, masyarakat diharapkan tetap berhati-hati terhadap penularan virus Corona dengan tetap menggunakan masker meski berada di luar ruangan.
Ia mengatakan, pelonggaran penggunaan masker di area terbuka tidak serta merta diartikan menjadi bebas masker.
“Jangan sampai nanti ada euforia ada pelonggaran pakai masker maka semuanya tidak pakai masker, bukan begitu,” ujarnya.
Lebih lanjut, Syahril mengatakan, sudah saatnya masyarakat kembali meningkat kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta mengikuti program vaksinasi Covid-19.
“Sering dengar kita bersahabat atau terbiasa hidup berdampingan dengan Omicron, (jadi) boleh ada Omicron tapi kita tak sakit berat,” ucapnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, kasus Covid-19 di Indonesia meningkat di atas 1.000 kasus selama 6 hari berturut-turut.
Wiku mengatakan, meski kenaikan kasus Covid-19 saat ini tak seperti sebelumnya, hal tersebut merupakan peringatan.
“Dengan jumlah kasus yang selalu kita pertahankan di bawah angka 1.000 selama 2 bulan terakhir, ini merupakan alarm yang perlu kita waspadai,” kata Wiku dalam konferensi pers melalui kanal YouTube BNPB, Selasa (21/6).
Wiku mengatakan, kasus positif Covid19 mingguan meningkat 105 persen yaitu menjadi 7.587 dari sebelumnya 3.688 kasus. Sementara itu, kasus aktif Covid19 mingguan meningkat menjadi 8.594 dari sebelumnya 4.734 kasus.
“Angka ini (kasus aktif) paling banyak di DKI Jakarta yaitu naik 2.769 kasus, Jawa Barat naik 686 kasus dan Banten naik 285 kasus,” ujarnya.
Wiku melanjutkan, kasus kematian mingguan akibat Covid-19 juga meningkat menjadi 44 dari sebelumnya di angka 28 kasus. Selain itu, kasus sembuh mingguan menurun menjadi 97,28 persen.
Selanjutnya, angka positivity rate mingguan meningkat selama 4 pekan berturut-turut menjadi 2,23 persen dari sebelumnya 0,33 persen.
“Tentunya angka ini harus tetap kita tekan, sehingga tidak mendekati 5 persen dengan terus gencar peningkatan testing di tengah masyarakat,” ucap dia.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo pada 17 Mei 2022, membolehkan masyarakat tidak memakai masker, jika sedang beraktivitas di ruang terbuka dan tidak padat orang.
Dalam pengumumannya, Presiden juga memberikan penjelasan mengenai siapa saja yang disarankan tetap memakai masker.
“Bagi masyarakat yang masuk kategori rentan, lansia atau memiliki penyakit komorbid maka saya tetap menyarankan menggunakan masker saat beraktivitas,” ungkap
“Demikian juga bagi masyarakat yang mengalami gejala batuk dan pilek maka tetap harus menggunakan masker ketika melakukan aktivitas,” tegasnya. Kemudian, pemakaian masker juga tetap harus dilakukan jika masyarakat beraktivitas di ruangan tertutup. Begitu juga jika masyarakat berada di dalam transportasi publik.
“Untuk kegiatan di ruangan tertutup dan transportasi publik tetap harus menggunakan masker,” tutur Jokowi, dilansir laman kompas.com.***