BOGOR, interakindo.com — Tim voli putri juara bertahan Jakarta Mandiri Popsivo Polwan membuka peluang lolos ke grand final PLN Mobile Proliga 2022, usai mengalahkan Jakarta Pertamina Fastron 3-0 (25-16, 25-21, 25–22) pada hari terakhir Final Four seri pertama di GOR Kawah Candradimuka Padepokan Voli Jenderal Polisi Kunarto, Sentul, Bogor, Ahad (13/3).
Kemenangan itu mengantarkan Mandiri Popsivo Polwan ke posisi kedua klasemen sementara Final Four. Sehari sebelumnya, Mandiri Popsivo Polwan kalah 0-3 dari Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia 3-0. Mandiri Popsivo Polwan masih menyisakan satu laga melawan Bandung Bank bjb Tandamata pekan depan di Final Four Seri 2.
Asisten pelatih Mandiri Popsivo Polwan, Niko Dwi Purwanto mengatakan strategi yang diterapkan melawan Pertamina Fastron tidak diberi yang berat. “Menganggap kalau habis ini tidak ada lagi voli. Artinya sudah habis voli. Jangan terbebani,” ujar Niko usai laga.
Ternyata target yang diterapkan berhasil. “Kami tidak ingin kekalahan lawan Petrokimia terulang,” tambah Niko.
Sementara itu, pelatih Pertamina Fastron, Octavian mengatakan kejadian melawan Mandiri Popsivo Polwan adalah hal yang ditakutkan sejak awal. “Ini yang kami takutkan. Kami over confidence. Merasa yakin. Merasa bisa. Nyatanya ada tekanan tidak keluar. Balik ke mental,” kata Octavian.
Menurut Octavian, menghadapi Final Four ini timnya latihan luar biasa. Namun, kenyataannya di lapangan tidak sesuai. “Anak-anak banyak melakukan kesalahan sendiri,” tuturnya.***
Pada pertandingan sebelumnya, tim putra juara bertahan Surabaya Bhayangkara Samator mengalahkan Jakarta Pertamina Pertamax 3-0 (25-19, 25-21, 25-23). Dengan kemenangan ini selangkah lagi mereka lolos ke Grand Final.
Bhayangkara Samator hanya menyisakan satu laga melawan Jakarta BNI 46, pekan depan, sedangkan Pertamina Pertamax masih menyisakan dua laga melawan BNI 46 dan Bogor LavAni. Dari empat tim yang berlaga, Bhayangkara Samator yang sudah dalam posisi terbaik untuk lolos Final Four. Sehari sebelumnya, Bhayangkara Samato juga menang 3-2 atas Bogor LavAni.***
Pelatih Bhayangkara Samator, Sigit Ari Widodo, mengakui senang timnya berpeluang besar lolos ke grand final. “80 persen tim kami sudah aman ke final four,” tandas Sigit.
Kemenangan timnya, lanjutnya, karena Pertamina Pertamax menganggap remeh tim asuhannya. “Saya melihat Pertamina menganggap remeh kami,” tambah Sigit.
Pertandingan Bhayangkara Samator dan Pertamina sendiri sempat terhenti sekitar delapan menit pada set kedua, saat Bhayangkara Samator unggul 23-20. Picunya adalah protes pemain dan ofisial Pertamina Pertamax setelah wasit memberi angka bagi Bhayangkara Samator padahal Yuda Mardiansyah Putra menjangkau bola di daerah Pertamina Pertamax atau melewati net. Pertamina Pertamax sempat ngambek menolak melanjutkan pertandingan.
Wasit Indra Muflih menyatakan mengulang. Namun, kubu Pertamina Pertamax tetap menolak melanjutkan laga. Pemain Pertamina Pertamax baru mau melanjutkan pertandingan setelah pengawas wasit (SRC) Rudi Dwiprana mengganti Indra dengan Dadan Prarudiana.
Pascal Wilmar, pelatih Pertamina Pertamax, mengakui timnya banyak dirugikan wasit sehingga mental pemain menurun.
Dalam laga ini para pemain Pertamina Pertamax sering melakukan kesalahan sendiri, terutama servis sejak set pertama. “Saya akui memang sejak awal servis anak-anak sering salah. Dan, semakin lama semakin menurun karena banyak dirugikan wasit,” tambah Pascal.